Thursday, October 6, 2016

Pabrik Gula Madukismo


Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo. Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam usaha Pabrik Gula Madukismo. Akan banyak para petani terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan pabrik sendiri akan banyak menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling. Perjalanan Wisata Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang dilakukan Pabrik Gula Madukismo. Wisatawan dapat menaiki gerbong yang ditarik lokomotif tua. Wisata ini biasanya dilaksanakan saat musim giling yaitu bulan Mei – September.Wisatawan dapat menyaksikan dari dekat proses produksi gula secara langsung. Proses ini diawali dengan pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula kemudian pemurnian nira dengan cara sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula dan pengemasan gula. Saat musim penggilingan tebu datang pada bulan Mei – September, wisatawan dapat melihat ritual cembengan yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan berjalan dengan lancar. Selama ritual, wisatawan dapat melihat kirab tebu temanten dan berbagai acara kesenian lainnya seperti pasar malam, jathilan dan wayang kulit semalam suntuk. Selain mencermati proses produksi gula, wisatawandapat melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi Pabrik Gula Madukismo.

Embung Nglanggeran

Dulunya di daerah Nglanggeran ini hanya sebuah perbukitan, namun berkat peran dari pemerintah dan masyarakat sekitar bukit tersebut disulap menjadi sebuah em
bung yang berada tepat di atas bukit.

Embung Nglanggeran adalah salah satu objek wisata yang baru di Gunung Kidul. Mengingat umur dari tempat wisata tersebut baru 3 tahun. Embung Nglanggeran diresmikan menjadi objek wisata oleh Raja Jogja yaitu Sri Sulta HB X pada 19 Februari 2013.

Embung Nglanggeran Indahnya Danau Buatan di Atas Bukit Gunungkidul
Embung Nglanggeran Gunungkidul Yogyakarta
Sumber: KOMPAS/AGUS SUSANTO
Selain menjadi tempat wisata, Embung Nglanggeran berfungsi sebagai penampung atau penyimpan air untuk mengairi kebun-kebun yang ada di bawah Bukit Nglanggeran. Oleh sebab itu tempat ini juga disebut dengan Kebun Buah Nglanggeran.

Fasilitas Embung Nglanggeran
Karena Embung Nglanggeran adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sekitar maka di objek wisata alam Embung Nglanggeran ini sudah tersedia cukup lengkap fasilitas. Beberapa di antaranya adanya lahan parkir yang luas, terdapat toilet, pendopo hingga warung.

Embung Nglanggeran Indahnya Danau Buatan di Atas Bukit Gunungkidul
Terlihat gazebo yang dapat pengunjung Embung Nglanggeran gunakan untuk istirahat sambil menikmati indahnya sunset.
Sumber: yanoe photography
Menaiki sebuah anak tangga untuk menuju Embung Nglanggeran, pengunjung tetap bisa menikmati fasilitas yang telah disediakan. Terdapat tempat duduk yang terbuat dari cor-coran semen hingga gazebo yang siap melindungi pengunjung dari panas matahari atau air hujan.

Pemandangan Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran selain berdekatan dengan objek wisata Gunung Api Purba yang menawarkan pemandangan lebih tinggi tersebut tidak kalah cantik untuk berburu sunset dari tetangganya.
Embung Nglanggeran Indahnya Danau Buatan di Atas Bukit Gunungkidul
Gunung Api Purwa yang bersampingan dengan Umbung Nglanggeran.
Sumber: blog.reservasi.com
Telah banyak beredar foto-foto yang diambil oleh para pengunjung di Embung Nglanggeran yang begitu indah. Berikut adalah beberapa foto Embung Nglanggeran.

Show Pictures
Biaya Tiket Masuk (Retribusi) Embung Nglanggeran
Objek wisata di Gunungkidul ini sejak pertama kali diresmikan telah diberlakukan biaya retribusi atau tiket masuk ke kawasan objek wisata Nglanggeran. Untuk biaya retribusi di Embung Nglanggeran sudah menjadi satu paket dengan asuransi dan parkir kendaraan.

Embung Nglanggeran Indahnya Danau Buatan di Atas Bukit Gunungkidul
Lahan parkir kendaraan pengunjung di Embung Nglanggeran.
Sumber: jogjakini.wordpress.com
Harga dari tiket masuk Embung Nglanggeran sendiri cukup terjangkau, setiap orang hanya dikenakan biaya masuk kawasan wisata Embung Nglanggeran Gunungkidul sebesar Rp 7.000,00.