Thursday, April 6, 2017

Pantai Slili gunungkidul

Bagi warga setempat, Pantai Slili sering menyebutnya sebagai “Watu Lawang,” karena di sana ada pulau kecil yang dibawahnya terdapat lorong yang menyerupai pintu. Terpisah,  Pengunjung yang datang tak perlu khawatir soal fasilitas yang tersedia. Di sini, ada tempat pelelangan ikan (TPI), cottage “Crab Resort” dengan bangunan yang khas dan asri, serta fasilitas mini off-road.
 Pada waktu-waktu tertentu, saat beruntung, Pantai Slili menjadi tempat diadakan pesta laut Sadranan atau Nyadran, yang diadakan setiap tahun sekali. Ini biasanya diadakan pada hari Minggu Pahing menjelang musim tanam. Dalam acara tersebut, pantai yang biasanya sepi berubah penuh sesak dibanjiri ratusan orang. Mereka datang dari berbagai pelosok desa.


Pantai Slili 1 Pantai Slili terlihat sepi, dimungkinkan bisa karena kalah pamor dengan Pantai Sundak, Krakal, dan Parang Tritis. Tapi kalau mau jujur, di antara deretan pantai dari Baron hingga Sundak, Pantai Slili lah yang masih sangat perawan dan indah. Dengan suasana sunyinya, pasir putih bersih, ombak yang tak terlalu keras karena terhalang bukit karang, serta area tidak terlalu luas, keindahannya bagaikan surga dunia yang tersembunyi. Ini bukan sebuah laguna. Namun, keterasingannya menjadi perangkap bagi setiap insan yang datang. Mereka akan terpesona.Pantai Slili 2 Pantai Slili telah dilengkapi gazebo-gazebo untuk pengunjung bersantai.



 Warung makannya menyediakan menu khas pantai dengan olahan ikan laut dan udang. Akses jalan menuju Pantai Slili sudah halus. Bahkan, mobil juga bisa sampai mendekati pantai. Saat musim kemarau, Pantai Slili menjadi tujuan para petani yang menganggur dan mulai beralih mencari sumber penghasilan dengan mengandalkan surutnya air laut. Karena mereka tidak memiliki perahu untuk menangkap ikan, mayoritas memanfaatkan surutnya air guna mencari rumput laut, udang, dan kerang untuk dikonsumsi atau diperdagangkan. Yang pastinya, pantai ini tepat bagi mereka yang ingin berburu sunrise dan sunset, dengan segala keindahannya.




No comments:

Post a Comment