Thursday, May 4, 2017

titik 0 km jogja

Titik Nol Kilometer merupakan tempat dimulainya segala kisah tentang Jogja. Di persimpangan ini kamu bisa melihat Jogja secara utuh. Jogja yang semrawut namun syahdu, Jogja yang modern namun tetap mempertahanan lokalitas, Jogja yang mencipta kelu juga rindu.
Goresan cahaya terpancar dari bangunan megah bergaya Eropa lama yang terletak di persimpangan Jl. Ahmad Dahlan Yogyakarta kala senja. Bangunan tersebut begitu klasik meskipun telah mengalami revitalisasi, tetapi sama sekali tak menghilangkan sejarah yang tersimpan dari bangunan yang menjadi icon kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Di sekitarnya juga tampak bangunan kuno lainnya yang membuat kita seperti berada di Eropa beberapa tahun silam
Titik Nol Kilometer menjadi tempat wajib bagi kamu yang memilih menghabiskan liburan di Yogyakarta. Berada tepat di jantung kota Jogja, kawasan ini selalu ramai dilewati orang setiap harinya. Mulai dari subuh, pagi, siang, malam, hingga dini hari. Titik Nol Kilometer adalah denyut nadi Jogja.
Mengunjungi Titik Nol Kilometer akan membawamu ke Yogyakarta di masa lalu. Pasalnya kawasan di sekitar Titik Nol Kilometer merupakan kawasan penting pada masa lalu hingga kini. Di perempatan ini terdapat bagunan-bangunan bergaya art deco yang menjadi landmark, sebut saja gedung Bank Indonesia, Gedung Bank Indonesia, dan Gedung Kantor Pos Besar.
Tepat di depan gedung Kantor Pos Besar, kamu akan menemukan Monumen Serangan 1 Maret yang saat ini kerap digunakan sebagai tempat pergelaran seni dan budaya. Di belakang Monumen Serangan Umum 1 Maret terdapat Museum Benteng Vredenburg yan berdiri dengan gagah. Sedangkan di seberang Benteng ada Istana Kepresidenan Gedung Agung.
Sebelum difungsikan sebagai istana kepresidenan, Gedung Agung merupakan kantor sekaligus tempat tinggal Residen Belanda. Bangunan megah ini pun sempat berpindah tangan ke pemerintahan Jepang, sebelum akhirnya diambil alih oleh Indonesia dan dijadikan istana kepresidenan. Hingga sekarang, jika presiden RI ada kunjungan kerja di Yogyakarta maka beliau akan tinggal di Gedung Agung.
Selain dikelilingi bangunan-bangunan indis yang megah, di kawasan Titik Nol Kilometer juga terdapat area hijau dengan pepohonan yang rindang serta bangku-bangku taman yang unik. Aneka instalasi seni yang dipasang di kawasan Titik Nol Kilometer ini menjadikan suasana semakin semarak. Saat senja menjelang, kawasan ini akan dipenuhi oleh muda-mudi dan warga yang menikmati suasana Jogja. Pemusik dan penyanyi jalanan siap menghiburmu tatkala malam tiba. Sembari bersantai, kamu pun bisa menikmati aneka penganan yang dijajakan oleh pedagang kaki lima.



No comments:

Post a Comment